ada seorang gadis remaja, terobsesi ingin punya abang
yang bisa melindungi dia dari bahaya apa pun
yang bisa diajak curhat
yang bisa diajak jail bersama
sampai akhirnya, ia bertemu dengan figur abang yang ia inginkan
semua sifat yang gadis itu pengen, ada di cowo itu.
dan si cowo tak keberatan buat jadi abang si gadis.
mereka sering bercanda bersama
belanja bersama
dan ngga jarang, bertengkar bersama.
dan orang-orang di sekitarnya merhatiin kelakuan keduanya
suatu hari, si abang naksir sama cewe lain
yang pertemuannya tidak disengaja dan ngga diduga
ia menceritakan semuanya tentang cewe lain itu ke si gadis
si gadis hanya hanya bisa tertawa hambar mendengarnya
sampai suatu saat, si abang membawa si gadis ini untuk bertemu dengan si cewe yang ia taksir
gadis tersebut ngga bisa nolak permintaan abangnya
dan akhirnya, terjadilah pertemuan antara si gadis, abang dan cewe yang si abang taksir
mereka bermain bersama
tertawa bersama
jail bersama
bahkan foto bersama
they had a great time together
seminggu kemudian, berita buruk pun datang
cewe yang ditaksir si abang menghilang tanpa jejak
sang abang sedih tak ada duanya
dan si gadis baru pertama kali melihat abangnya begitu bersedih
baru kali ini, si gadis mendengar abangnya bercerita tentang cewe yang dia taksir begitu mendalam
si gadis ikut bersedih, meskipun dalam hatinya yang paling dalam, ia bersedih bukan karena abangnya sedih
melainkan karena merasa abangnya udah diambil sama cewe lain
yang mungkin bisa narik perhatian lebih sang abang
dan nantinya, sang abang tidak akan mempedulikan lagi si gadis
itulah yang si gadis pikirkan
hari demi hari dilewati sang abang tanpa tau kabar terbaru tentang pujaan hatinya
terlihat kesedihan di wajahnya, meskipun si abang selalu tersenyum di depan si gadis
sang gadis tak ingin membiarkan abang kesayangannya bersedih terus
sampai suatu saat, sang gadis mendapat suatu pencerahan
ia mencari informasi sebanyak mungkin tentang keberadaan si cewe pujaan hati abangnya
satu demi satu, informasi telah terbongkar
ia rela terus mencari, meskipun ia tau bahwa apa yang dilakukannya sia-sia
karena informasi yang ia dapatkan belom cukup kuat untuk mencari kemana lagi si cewe itu berada
ia juga sadar, kalo apa yang ia lakukan ini berhasil, ia akan kehilangan sedikit waktu bersama dengan abangnya
tapi itu semua tak menjadi masalah
asalkan si gadis bisa ngeliat abangnya bahagia, ia juga akan mencoba bahagia
ia belajar untuk tidak egois
egois terhadap abangnya yang menyukai cewe lain
sebagai adik yang baik, harusnya si gadis bisa menerima kenyataan kalo kini abangnya tak hanya memperhatikan diri si gadis saja, tetapi si cewe pujaan hatinya dia juga
panas dan hujan silih berganti
satu demi satu, tempat demi tempat ia masuki dan tak malu-malu untuk bertanya
dikejar orang gila, sudah tak menjadi masalah bagi sang gadis
hanya untuk membuat abangnya itu bahagia
suatu hari, saat sang gadis sedang mencari informasi tentang pujaan hati sang abang di suatu tempat
seorang ibu-ibu yang sangat perhatian dan bijaksana membantunya
ia berkata bahwa ia pernah mendengar tentang cewe pujaan hati si abang tersebut
ia memberikan alamat yang bisa sang gadis datengin, tetapi ibu yang baik hati dan bijaksana ini melarang sang gadis untuk pergi kesana
"sedang banjir dan jalan dijaga oleh polisi", itu alasan si ibu melarang si gadis untuk pergi
sang ibu yang baik hati dan bijaksana ini pun penasaran dan akhirnya bertanya,
"emang sebenernya ada apaan sih? kok kamu sampe segitunya nyari orang itu, sampai-sampai kamu udah 2x dateng kesini?"
sang gadis merasa tak enak
tak enak karena merepotkan si ibu dan tak enak jika bercerita panjang lebar tentang masalah tersebut
"ngga ada apa-apa sih bu. cuma saya penasaran aja sama orang ini", hanya itu yang bisa dijelaskan oleh sang gadis
"coba ceritakan sama ibu. ibu pengen denger kisahnya,"
karena sang gadis merasa tak enak selalu merepotkan si ibu yang baik dan bijaksana tersebut, maka ia mulai bercerita
"jadi gini bu, saya punya abang. abang saya ini suka sama cewe itu. mereka tadinya sering sms-an, telpon-telponan, bahkan ketemuan. tapi udah seminggu ini ngga ada kabar dari dia. mau dihubungi ngga bisa, soalnya HPnya ngga aktif. satu-satunya informasi yang bisa saya dapetin tuh ya pergi ke tempat ini," jelas si gadis panjang lebar
"ooo.. abang kamu ceritanya naksir sama ni cewe? emang udah jadian berapa bulan?" tanya si ibu yang baik hati dan bijaksana lagi
"wah, ngga tau juga tuh bu. tapi yang saya tau, mereka deket udah sebulanan,"
"sebulan? mereka ketemuannya gimana emang?"
dan akhirnya, sang gadis menceritakan semuanya dari awal sampe akhir ke si ibu yang baik hati dan bijaksana tersebut
setelah itu, sang gadis menelfon abangnya
memberi tahu semua informasi yang ia dapatkan dari sang ibu yang baik hati dan bijaksana ini
diakhir pembicaraan si gadis dan si abang, si gadis berkata
"i'm sorry bang.. i didn't find her. the result is big zero. but i'll try to go to the address yang dikasih sama ibu yang baik hati dan bijaksana ini,"
dari sebrang sang abang menjawab, "ya. it's ok. just go home and eat lunch now"
si gadis berbisik, "abang, please don't cry. i kno you are disappointed"
dan si abang mencoba tertawa, mencairkan hatinya yang beku "hahahaha... nooo.. siapa juga yang nangis. go home and Titi DJ yaa.. bye.."
sang gadis terdiam sesaat
ia tau, abangnya pasti sangat kecewa karena ia tidak berhasil menemukan keberadaan cewe pujaan hati abangnya
lalu, si ibu yang baik hati dan bijaksana berkata
"neng, kayanya kamu sayang banget ya sama abang kamu? anak saya ngga ada lho yang sayang ke kakaknya kaya kamu ke abang kamu,"
mendengar perkataan si ibu yang baik hati dan bijaksana ini, si gadis kaget dan hanya bisa tersenyum sambil bilang
"ya. saya sayang sama abang saya,"
si ibu yang baik hati dan bijaksana ini tertawa dan dengan bijak bilang begini
"kalo kamu sayang sama abang kamu, harusnya kamu jangan ngasih harapan bakalan nemuin cewe pujaan hati si abang ke abang kamu. itu justru ngebuat dia tambah sakit"
"hah? maksud ibu apa? saya cuma pengen abang saya bahagia dan ngga sedih terus-terusan, makanya saya ngelakuin ini" si gadis mulai bingung
ibu itu menjawab, "sekarang gini yah neng. klo misalnya, kamu berhasil nemuin si cewe pujaan hatinya si abang kamu itu, trus ternyata dia itu orangnya ngga seperti yang kita harapkan gimana? apalagi kata kamu mereka baru kenal sebulan kan? sebulan itu belom ada apa-apanya. belom kenal luar-dalamnya. cuma kenal selewat doang.
siapa tau waktu itu, si cewe itu lagi butuh temen ngobrol dan di sana ada abang kamu yang enak diajak ngobrol. klo emang si cewenya ini suka juga sama abang kamu, dia ngga bakal kemana-mana. mungkin HP dia ilang dan nomer HP abang kamu ada di dalamnya dan dengan menghilangnya HP dia, hilang juga nomer abang kamu. tapi seengganya usaha sedikit lah buat contact lagi sama abang kamu. jaman sekarang ini kan teknologi udah canggih, klo dia suka sama abang kamu, dia pasti ngejar abang kamu juga lah.
coba sekarang bandingin, klo kamu ngga ngasih harepan lagi ke abang kamu buat nyari si cewe itu, mungkin sakit hatinya si abang ngga bakal sesakit klo tau cewe itu ngga seperti yang kita harapkan kan? lagian abang kamu kan cakep, dia bisa ngedapetin cewe yang lebih cantik bahkan lebih baik dibanding cewe yang sekarang kalian cari itu.
sekarang tugas kamu cuma satu, yakinin dia klo dia bisa dapet cewe yang lebih baik lagi. mudah-mudahan aja dia dapetin cewe yang sebaik dan seperhatian adenya, kaya kamu. itu jauuuhhh lebih baik. lagian, klo kalian tetep maksa nyari sampe ban motor kamu botak juga ngga bakal ketemu klo emang Tuhan berkehendak seperti itu.
kamu kuatin hati abang kamu, yakinin dia klo emang dia jodoh sama itu cewe, mereka bakalan ketemu lagi di lain waktu. entah waktu lagi jalan ke pasar kek, ke mall kek ato kemana pun lah. percaya deh sama ibu, klo Tuhan berkehendak abang kamu sama cewe itu ketemu lagi, Dia bakalan ngerancang semuanya dengan amat baik buat abang kamu. ntar klo kamu pulang, kamu ngomong sama abang kamu, tuntun dia pelan-pelan ngelewatin semuanya,"
sekejap, sang gadis tercengang dan merasa terguncang, lalu hanya bisa tersenyum
ada benarnya apa yang ibu itu sampaikan
nasihat yang sangat bermakna sekali dan bener-bener ngena banget buat masalah ini
si ibu yang baik hati dan bijaksana ini bertanya lagi
"oya, orangtua kamu tau ngga masalah abang kamu ini? trus tanggepan orangtua kalian gimana?"
oooh.. ternyata si ibu yang baik dan bijaksana ini mengira bahwa si gadis dan si abang beneran abang-dede kandung
"ngga. orangtua kami ngga tau. ini cuma rahasia kita berdua aja, hehehe.." kata si gadis berbohong
"kamu berapa bersaudara sih emangnya di rumah?" tanya ibu yang baik hati dan bijaksana ini lagi
dan si gadis pun berbohong lagi,"emm... saya 4 bersaudara bu. abang saya yang pertama, trus saya yang kedua dan di rumah masih ada 2 ade cewe,"
"ooo... abang kamu paling ganteng dong di rumah? hahahaha..." canda si ibu yang baik dan bijaksana ini
setelah lama mengobrol dengan si ibu yang baik hati dan bijaksana ini,
ibu itu berkata untuk yang terakhir kalinya
"neng, klo kamu pulang ntar, jadilah sandaran bagi abang kamu ya. biarin dia mau curhat ato cerita apa aja ke kamu, biarkan dia ngelurin unek-uneknya dia selama ini. kamu ngga perlu ngasih solusi buat semua masalahnya.
kamu juga jangan sok-ngerti apa yang dia alamin. cukup jadi pendengar yang baik karena itu yang abang kamu perluin buat sekarang. ibu tau, kamu tipe orangnya penyabar dan ibu yakin kamu bisa ngebimbing abang kamu. i believe he can move on," dia berkata sambil senyum
si gadis penasaran, mengapa si ibu yang baik hati dan bijaksana ini mengerti dan kayanya cukup berpengalaman dalam hal kaya gini
akhirnya ia bertanya, "ibu kok kayanya tau banyak tentang masalah kaya gini?"
sang ibu yang baik hati dan bijaksana pun menjawab, "ibu juga kan dulu pernah muda. pernah lah ngalamin hal yang kaya gitu mah. ngeliat kamu tuh kaya ngeliat ibu waktu masih muda hahahaha..." si ibu itu mlai tertawa
"makasih banyak ya bu saran dan bantuannya. maap banget klo saya ngerepotin belakangan ini,"
"ah... ngga papa.."
lalu, sang gadis itu pun berpamitan pada si ibu yang baik hati dan bijaksana dan pulang
di perjalanan, sang gadis memikirkan apa yang dikatakan ibu yang baik hati dan bijaksana itu
dipikir-pikir, ada benarnya juga kata si ibu itu
mungkin abangnya akan jauh lebih baik jika ia mau melepaskan kepergian si cewe pujaan hatinya itu
dan ini bukanlah akhir dari cerita petualangan cinta abangnya,
melainkan baru awal dari segalanya
hope you like my story
-ekanakecil.A-
